![]() |
Poster Film Pandora (sumber: IMDB) |
Kali ini aku akan membahas film yang sudah tayang sekitar 4 tahun lalu tepatnya di tahun 2016. Film ini berjudul Pandora yang menggambarkan tentang suatu bencana yang terjadi di Korea Selatan. Memang sudah banya sekali film dari Korea yang bertemakan bencana dengan berbagai macam tema. Bahkan di blog ini pun sudah banyak film yang membahas tentang bencana seperti Ashfall dan Exit.
Film yang dibintangi oleh Kim Nam Gil ini bercerita tentang sebuah pembangkit nuklir yang dibangun di salah satu kota kecil yang tenang di Korea Selatan. Sebagian besar penduduk sangat bangga dengan keberadaan pembangkit ini karena telah memberikan pekerjaan bagi warganya kecuali Jae Hyuk yang harus kehilangan ayah dan kakaknya ketika bekerja di pembangkit ini. Jae Hyuk pun terpaksa harus bekerja di pembangkit ini.
Pembangkit ini secara perlahan mengalami korosi. Hingga suatu hari, kota kecil ini diguncang oleh gempa bumi tak terduga dan menyebabkan pipa-pipa tua di pembangkit ini putus dan gas hydrogen meledak. Untuk menghentikan ledakan atom, Jae Hyuk kembali ke pembangkit untuk menyelamatkan orang-orang yang dicintainya. Apakah Jae Hyuk akan berhasil?
Berikut reviewnya!
BACA JUGA: [REVIEW] KIM JI YOUNG BORN 1982 - FILM TENTANG WANITA SEBAGAI IBU, ISTRI, ANAK DAN DIRINYA SENDIRI
Kisah yang diangkat super menegangkan
Tema yang dibawa saja sudah tentang nuklir, sudah tidak perlu diragukan lagi kan akan semenegangkan apa film ini tentunya? Meskipun termasuk lama untuk mencapai permasalahan yang diangkat, sekitar 20 menit, tapi kita tidak akan kecewa sama sekali dengan film ini. Beberapa film bencana yang pernah aku tonton tidak selama itu untuk memunculkan masalah sesungguhnya tapi itu bukanlah masalah besar.
Mungkin bagi kalian yang mengikuti serial Chernobyl, yang dibuat berdasarkan kejadian nyata di Chernobyl akan terasa familiar dengan film ini. Aku belum menonton sampai habis dari Chernobyl jadi aku tidak akan membandingkan. Kita akan bisa melihat separah apa akibat nuklir, mulai dari terkena langsung, ledakannya bahkan hanya dari radiasinya. Kulit yang melepuh, muntah darah, pingsan tiba-tiba semuanya melengkapi kisah yang menegangkan ini.
Adanya pihak yang menganggap enteng
Permasalahan terbesar di film ini. Pihak tinggi yang mengabaikan protocol-protokol sederhana tentang keselamatan. Bahkan, mereka mengacuhkan peringatan orang yang sudah mengabdikan hidupnya di pembangkit nuklir ini, yang seharusnya membuat ia menjadi orang yang paling tau disana. Tidak dipungkiri hal ini bisa saja terjadi di dunia nyata.
Pihak berkepentingan yang masih memikirkan bisnis dan rela mengorbankan nyawa puluhan ribu orang demi mempertahankan pembangkit ini. Bahkan yang paling lucu adalah pemimpin tertinggi di pembangkit ini tidak paham sama sekali tentang nuklir. Ketika kejadian hal paling parah, ia hanya bisa marah-marah tanpa memberikan sedikit pun solusi. Apakah ini ada di dunia nyata?
Menutupi kejadian yang sebenarnya
Menurutku kesalahan terbesar adalah masih ditutup-tutupinya masalah yang terjadi di lapangan. Tidak hanya dari masyarakat luas tapi juga dari pemimpin tertinggi alias presiden. Hanya demi ingin mempertahankan bisnis nuklir ini. Ketika yang terburuk terjadi semuanya sudah terlambat. Masyarakat kacau, tidak bisa dievakuasi dan kehilangan banyak sekali rakyat. Hanya demi sebuah keegoisan dari para pihak berkepentingan.
Lebih sedih lagi adalah ketika satu-satunya pihak yang bisa meredakan kekacauan ini mulai bertumbangan. Siapakah mereka? Yaitu para petugas pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api di pembangkit dan juga relawan-relawan yang berjuang menyelamatkan mereka. Mirisnya bahkan mereka sempat ditinggal lho! Familiar tidak sih dengan kejadian ini?
Kemanusiaan yang diuji
Melalui film ini kita bisa membayangkan juga jika ini sungguh terjadi di depan mata kita. Apa yang akan kita lakukan?
Jae Hyuk yang sangat membenci pembangkit ini karena merenggut ayah dan kakaknya bahkan rela untuk tinggal dan membantu proses evakuasi disaat para petugas pemadam tak berani. Ia yang seharusnya bisa kabur, lebih memilih untuk tinggal dan membantu teman-temannya yang masih terjebak. Kalau kalian di posisi ini akan seperti apa?
Belum lagi para “orang-orang” berkepentingan yang mencoba kabur ketika keadaan tak lagi terkendali. Mereka meninggalkan orang-orang polos yang tak tau apa yang sebenarnya terjadi karena mereka takut mati. Paling luar biasa adalah penduduk kota kalau menurutku. Mereka tidak egois ketika harus menyelamatkan diri. Saling membantu, mengingatkan dan berbagi informasi. Tidak egois memendam semuanya sendiri agar hanya ia dan orang terkasih yang selamat tapi mereka saling memberi tahu apa yang harus dilakukan. Salut banget!
Cinematografi luar biasa
Korea Selatan tentu tidak perlu diragukan lagi ya kalau soal cinematografi. Semuanya terlihat nyata dan halus. Mulai dari ledakan nuklir, efek gempa, wujud dari pembangkit. Semuanya digambarkan dengan visual yang sejelas mungkin dan membuat kita berpikir bahwa semuanya ini benar-benar terjadi. Kita tidak akan bosan karean semuanya disampaikan dengan sangat mulus.
Visual yang disampaikan oleh film ini memang menjadi nilai tambahan yang sangat berpengaruh. Penonton tidak akan bosan selama menonton film ini. Meskipun mungkin agak hati-hati bagi yang kurang kuat dengan segala bentuk badan terbakar dan darah yang ada di film ini ya.
Film Pandora ini menjadi salah satu film bencana dari Korea yang aku favorit sekali. Semuanya disampaikan dengan sangat apik dan tak mengecewakan. Aku secara pribadi akan meberikan rating 4/5 untuk film ini. Oh iya, jangan lupa sediain tissue nih kalo nonton ini. Siapa tau nanti butuh loh ya! Selamat menonton 😊
BACA JUGA: [REVIEW] INNOCENT WITNESS