Ada sebuah adegan di paruh akhir yang bertindak selaku momen puncak, ketika dua protagonisnya duduk di atap gedung, di tengah senja. Kamera ditempatkan di posisi close-up, sehingga kita bisa melihat jelas ekspresi mereka. Tiada tangisan mengharu biru, walau terpancar kesedihan. Saya melihat penerimaan di raut wajah keduanya. Menerima datangnya hal yang mustahil dihindari. Sebuah respon dewasa