Dalam menuntut ilmu baik bersama guru di institusi pendidikan atau bersama orang lain, kamu pasti mengharapkan pemahaman, keberkahan dan manfaat dari apa yang dipelajari. Namun kadang kala sebagian dari kita tidak memperhatikan adab saat menuntut ilmu. sehingga tak jarang orang yang berilmu akan tetapi perilaku dan sikapnya tidak mencerminkan orang berilmu. Kenapa hal ini bisa terjadi ?
Adab sangat penting dalam menuntut ilmu, hanya saja selama ini sering diabaikan. Tak sedikit orang beranggapan guru adalah penjual dan murid adalah pembeli, karena murid merasa telah membayar dengan nominal tertentu kepada guru atau institusi pendidikan. Anggapan tersebut mengakibatkan penghormatan kepada guru dianggap bukan hal yang penting, yang terpenting adalah mendapatkan ilmunya. Inilah salah satu penyebab kenapa ada orang yang sikap dan perilakunya kepada sesama tidak mencerminkan orang yang berilmu.
Dalam agama Islam, adab bersama akhlak adalah hal yang harus diperhatikan dan penting dalam kehidupan manusia. Bahkan salah satu misi diutusnya Nabi Muhamad SAW ke muka bumi adalah untuk memperbaiki akhlak, sesuai dengan hadis riwayat Ahmad yang artinya.
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang mulia." (HR. Ahmad - 318)
Begitupun dalam menuntut ilmu, adab memiliki peran penting. Tidak heran apabila ulama terdahulu sering menasihati kepada para penuntut ilmu untuk belajar adab sebelum belajar hal yang lain. Seperti yang dikutip dari beberapa tokoh berikut berkata.
“Dengan adab engkau akan dapat memahami ilmu” (Yusuf bin Husain)
"Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun." (Ibnul Mubarok)
Maka dari itu sebelum kamu memulai menuntut ilmu, perhatikan lah dan perbaiki lah adab-adab dalam menuntut ilmu. Agar kamu selain menjadi peribadi yang berilmu, kamu juga akan juga menjadi peribadi yang lebih baik lagi dalam berakhlak. Berikut adalah 10 adab ketika kita menuntut ilmu.
10 Adab Ketika Menuntut Ilmu
1. Niat yang Baik
Segala sesuatu tergantung niatnya sama halnya
dalam menuntut ilmu. Kamu sebagai seorang penuntut ilmu dalam proses belajar
sebaiknya memiliki niat yang baik yang selalu dihadirkan dalam benaknya,
terutama niat karena Allah SWT. Niat yang baik seperti meniatkan menuntut ilmu untuk
mencari ridho Allah SWT, mengamalkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan,
membantu sesama ataupun keluarga. Jangan berniat menuntut ilmu untuk memperkaya
diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain, menyombongkan diri atau gila
hormat dan ingin dipandang orang lain.
2. Selalu Rendah Diri
Bagi kamu sebagai orang yang menuntut ilmu,
hendaknya kamu selalu rendah diri kepada siapapun dan menjauhi sifat sombong.
Pada dasarnya sifat rendah diri atau tawadhu
ini merupakan sifatnya orang yang berilmu dan beriman. Bukan tanpa sebab sifat
rendah hati seharusnya dimiliki oleh orang yang berilmu karena dia akan merasa
bahwa ilmu itu sangat luas dan ilmu yang dimilikinya tidak sebanding dengan
luasnya ilmu yang ada, sehingga tak sepantasnya disombongkan.
3. Menghormati dan Memuliakan Guru
Memuliakan serta menghormati guru di sini bukan berarti guru yang hanya ada di institusi pendidikan saja, namun dalam arti guru secara luas. Seorang pelajar atau penuntut ilmu harus senantiasa memuliakan dan menghormati gurunya. Untuk dapat memperoleh kemudahan dan keberkahan dari ilmu yang diperoleh melalui gurunya. Meskipun guru mempunyai sifat yang tegas atau melakukan kesalahan, kamu sebagai penuntut ilmu harus tetap berakhlak baik dan mendoakan kebaikan kepadanya.
4. Mengikat Ilmu dengan Dicatat
Saat kamu menuntut ilmu, kamu mesti mencatat pelajaran, poin-poin utama dan hal-hal penting dari pelajaran yang diajarkan. Sehingga ilmu dari pelajaran yang telah disampaikan tidak hilang begitu saja. Belum lagi kita sering lupa terhadap pelajaran yang telah disampaikan, dengan mencatatnya kita bisa membacanya kembali. Selain itu dengan mencatat pelajaran yang disampaikan menurut beberapa penelitian akan membuat otak kita lebih cepat menerima materi yang disampaikan.
5. Memanfaatkan Waktu Secara Efektif
Kamu sebagai penuntut ilmu tentunya memiliki
harapan yang besar menjadi orang yang sukses dan berguna bagi sesama, maka kamu
harus dapat memanfaatkan waktu yang ada seefektif mungkin untuk belajar. Karena
waktu yang telah berlalu tidak ternilai harganya dan juga waktu tidak dapat
diulang kembali. Waktu yang paling baik untuk menghafal pelajaran adalah di
waktu subuh, membahas pelajaran di pagi hari, mencatat pelajaran di siang hari
dan mengkaji ulang yang dijelaskan oleh guru di malam hari.
6. Belajar Bersungguh-sungguh
Sebagai penuntut ilmu, kamu tidak boleh
menunda-nunda waktunya belajar, namun kamu harus memanfaatkan masa muda dan
segala waktu yang kamu punya untuk menuntut ilmu dan memperluas pengetahuan.
Hindari rasa malas yang selalu ingin menangguhkan waktunya belajar. Saat guru
menerangkan pelajaran, dengarlah dengan seksama dan diam memperhatikan guru.
Anggaplah ilmu yang disampaikan guru bagaikan emas, jika kamu tidak bersungguh-sungguh
dalam belajar maka emas yang diberikan guru tidak akan kamu peroleh.
7. Senantiasa Berdo'a
“Berdoa saja tanpa usaha sama halnya bohong,
usaha saja tanpa diiringi doa sama halnya sombong”, pepatah tersebut mungkin
mewakilkan dari makna berdoa. Selain berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
hendaknya kita selalu berdoa agar diberikan kemudahan dalam menerima ilmu dan
mengamalkannya. Selalu bersyukur atas ilmu yang diperoleh dan tidak lupa
mendoakan kebaikan kepada guru.
8. Meninggalkan Lingkungan Negatif
Lingkungan adalah faktor yang paling
berpengaruh dalam menentukan perilaku dan karakter setiap individu selain
keluarga. Seorang penuntut ilmu hendaknya menjauhi pergaulan atau lingkungan
yang negatif, karena ditakutkan akan mempengaruhi karakter dan kebiasaannya.
Sebaiknya pilihlah pergaulan atau lingkungan yang positif, banyak kebaikannya
dan sedikit keburukannya. Bila kamu lupa, dia bisa mengingatkan dan disaat kamu
ingat, dia siap membantu.
9. Mengamalkan Kembali
Setiap ilmu yang kamu pelajari, haruslah diiringi dengan mengamalkannya sehingga ilmu yang kamu punya tidak sia-sia. Mengamalkan ilmu selain kepada orang-orang yang ada di lingkungan sekitar, ilmu juga harus diamalkan pada diri sendiri. “Jangan seperti lilin yang menerangi orang-orang di sekitar, namun ia membakar dirinya sendiri”. Dengan senantiasa mengamalkan ilmu yang dipelajari baik kepada diri sendiri atau orang lain, kamu juga akan sekalian mengingat pelajaran yang telah diajarkan.
10. Sabar dan Ikhlas
Menuntut ilmu tidaklah sebentar sehingga memerlukan perjuangan, terkadang kita dijumpai permasalahan baik itu dari segi materi, mental maupun pelajaran yang tak kunjung dipahami. Sehingga bersabarlah dalam menuntut ilmu karena setiap permasalahan tersebut pasti ada solusinya. Tidak lupa ikhlaslah dalam menuntut ilmu, baik dari biaya yang kita keluarkan, waktu yang kita gunakan untuk mencari ilmu. Tidak lain segala yang kamu korbankan akan berbuah manis dikemudian hari.
Gunakanlah waktu yang kamu punya sebaik mungkin, apalagi di usia yang masih terbilang muda proses belajar akan lebih cepat dicerna dengan baik. Seperti yang diungkapkan Ahmad Hanafi salah satu developer anak tukang sapu keliling.
“Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Jangan buang masa muda hura-hura” (Ahmad Hanafi)
Menuntut ilmu bukan hanya untuk orang yang kaya, namun menuntut ilmu adalah hak dan kewajiban setiap orang.